Minggu, 16 Agustus 2009

Dalam pendewasaan tiap orang, kamu pasti bakal menyadari gimana sifat aslimu sendiri. Yang gimanapun caranya kamu berarti harus menyadari, bahwa kamu itu seperti apa. Maybe, sometimes bisa aja jadi sosok yang menyenangkan bagi orang atau jadi orang paling memuakkan yang pernah ada. Intinya, kamu bias mengerti diri sendiri. Dee juga udah tau, gimana Dee itu. Makanya, sekarang lagi masa islahu-n-nafs dan juga tazkiyatu-n-nafs. Dee banyak bersalah sama temen-teman, kayak Mumu, Huda, Masyhe gara-gara sifat jelek moody en egois. Perdom me ya, gals! Yang bakal Dee certain lebih lengkap nanti, giman sedihnya Dee waktu itu.
Enggg…. Apa sih menurutmu arti nama itu? Bagi Dee, itu adalah harapan dan doa orang tua bagi kita. Misalnya nama Dee, biar dikata aneh. Tapi itu semua adalah singkatan yang bermakna. Nggak percaya? Hasil otak-atik ayah buat nama Dee. Yang musti bangga karenanya. Yups, Dhita Ayomi Purwaningtyas. Hasil singkatan dari Dia Harapan Ibu Titipan Allah Anak YOgya MInang yang lahir di Purwokerto. Okeh, nggak perlu intelejensi terlalu tinggi buat mikir. Yang berarti banget bagi Dee. Tapi dari sini, muncullah panggilan yang beraneka ragam. Nggak masalah sih, tapi yang penting jangan yang aneh-aneh. Misalnya aja Dhita, Dee, kak Dee, Ayomi, Anyom, Anyomi, Ngayom, Yome, dan mbak Dit. Kalau yang manggil Dhita, berarti ketahuan nggak akrabnya. Kakak kelas aja manggil Dee pakai nama tengah. Kalau nggak, ketahuan belum kenal Dee lama. Temen-temen hamper nggak ada yang manggil Dee pake nama depan. Kalau yang manggil pake Dee, itu Cuma beberapa. Tapi kata banyak orang, jadi asing dengernya. Jadi, lebih friendly kalo pake nama tengah. Udah biasa sih. Dari tiga tahun yang lalu, sejak masih kelas satu.
Hidup pindah-pindah bikin Dee nggak punya temen akrab. Baru di ma’had Dee temuin yang namanya the truly of friends. Bahkan liburan pun kita masih saling connect. Gimana lagi? Kan kita barengan terus. Dari pagi sampai melek lagi. Nggak ada ortu, kita bias nyelesain masalah barang. Kayak di hadits, al-muslimu li-l-muslimi yashuddu ba’duha ba’don. Ya nggak sih?

Rabu, 12 Agustus 2009

introduction

CHIHUY!!!!!
Deuh, jadi juga. Buat ngisi liburan yang demikian panjangnya, mending bikin blog. Hasil pemikiran bengong lama pas imtihan tahriri kemaren. Siapa suruh ngeletakin seorang Dhita Ayomi imtihan di aula yang segede gityu dengan angin similar-semilir tanpa dosa yang bikin bulu kuduk ini merinding. Praktis tiap istirahat Dee musti ke belakang. Yeeepzz…. Nie Dee tulis bukan buat diary tow curhatan Bombay ala anak remaja. Cuma mau nulis aja apa yang nggak bisa Dee tulis di buku inspirasi atau kalimat-kalimat yang musti dilontarkan sama orang lain. Sumpah, nggak bo’ong, Dee orangnya speechless, apalagi sama orang yang nggak dikenal. Cuma buat orang paling deket aja Dee bisa cerita macem-macem. Bukan ortu, atau best friend. Tapi seorang jilbaber yang selalu bikin teduh suasana. Orang yang bikin Dee bisa lebih terbuka dalam berpikir. Ya, she is Layla Fithri Anis Syahroni, yang pakai id-name el-fasz shaheeda. Okeh, banyak hal. Banyaaaaak banget hal yang terjadi selama hidup di bumi selama limabelas tahun, dibesarkan dalam lingkungan yang berbeda-beda [factor kerjaan ayah yang menuntut kita semua musti pindah terus], lulus esde, langsung dijebolin ke ma’had tercinta di ITTC Gontor For Girls 1 ataw yang lebih resmi didenger jadi Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Satu, Sambiredjo, Mantingan, Ngawi, Jawa Timur, Indonesia. Deuh, panjang banget. Yang jelas kalau kamu mau kirim surat ke alamat ini dijamin nyampe deh. Ya…. Kehidupan sempit yang berbatas karena ruang dan waktu ini, bikin Dee musti cari dan tau hakikat hidup secara sendiri tanpa bimbingan ortu. Juga pendewasaan diri dari banyak hal yang terjadi gara-gara kegaalan, menang, sedih, seneng, de-el-el. Berikut semua ulasan yang bikin hidup Dee jadi lebih berisi. Ada kan kalanya orang jadi hampaa di hidupnya. Makanya, setelah dipikir-pikir dan ditelusuri, Dee nemuin apa yang namanya PART OF MY LIFE dan INSPIRASI dalam menjalankan hidup