Selasa, 10 Agustus 2010

autumn in paris

Buku kedua Ilana Tan. Ada nyambung dikit di buku pertamanya. Di summer in seoul diceritkan bahwa Sandy pulang ke Indonesia di saat hatinya kacau balau dan bertemu dengan sepupunya yang tinggal di Prancis. Ya, di sinilah tokoh utama. Tara.
Tara sudah lama tinggal di Prancis. Blesteran Indonesia-Prancis. Orang tuanya cerai dan Tara tinggal di Paris sejak umur enam belas tahun. dua hal yang ia sukai adalah Paris dan musim gugur.
Pada suatu hari ia dikenalkan oleh seorang arsitek Jepang yang bernama Tatsuya Fujisawa. Arsitek Jepang yang bekerja sama dengan perusahaan Sebastien, sahabat Tara. Saat itu, Tara merasa sudah mengenal Tatsuya. Rasa penasaran menggerogoti, apa sebenarnya yang membuat Tara merasa begitu mengenal Tatsuya. Ditambah Tatsuya yang sulit ditebak dan selalu membangkitkan rasa penasarannya sejak awal.
Dari pertemuan tersebut, sering terjadi pertemuan-pertemuan yang mulanya tidak disngaja. Tatsuya yang sekarang mempunyai pendengar dalam acara Je me souviens… selalu menulis surat tentang gadis musim gugurnya yang tak lain adalah Tara.
Sebenarnya Tatsuya datang ke Paris bukan hanya untuk urusan kerja, tapi sekaligus mencari orang yang selama ini menghancurkan hidupnya. Ia tidak menduga akan terpesona dengan seorang Tara Dupont, gadis yang cerewet tapi bisa menenangkan jiwa dan pikirannya… juga mengubah hidupnya.
Mereka berdua sama sekali tidak menyadari adanya benang merah yang menghubungkan mereka dengan masa lalu, benang merah yang membuat segala harapan, perasaan, dan keyakinan hancur.
Baca novel yang satu ini bikin hiks.. hiks… dee baca ini sampai heboh sendiri. Sering ditegur Mama dikira kesurupan. Tapi emang kalau mau baca buku ini butuh perasaan. Dee juga suka covernya. Terutama lampu jalannya….(?)