Selasa, 10 Agustus 2010

cry part two

Dee kecewa karena Dee nggak jadi duta gudep.
Dee kecewa karena pilihan bindep yang hanya sebelah mata.
Dee kecewa karena Dee seakan dikhianati oleh takdir.
Dee kecewa karena Dee suka pramuka.
Dee kecewa karena pilihan Dee yang ternyata nggak sesuai sama rencana.
Dee kecewa karena Dee bisa begitu bodohnya kecewa seperti ini.
Dee kecewa dengan diri sendiri.
Itu salah satu hal bodoh yang dee pernah lakukan. Nggak berpikir jernih, berpikir sempit, semaunya sendiri.
Gagal memang sakit. Sakit banget. Apalagi kalau gagal dengan sesuatu yang sangat kita inginkan. Dee udah tunggu dua tahun. tapi kalau dipikir lagi, Dee nggak mungkin bisa melakukan hal sehebat duta gudep yang terpilih. Mungkin ini yang namanya destiny. Dee akan selalu menjadi orang belakang.
Waktu gagal kelas tiga kemarin, banyak yang kasih semangat. Nggak usah jadi DKK. Jadi MALDA trus duta gudep. Masih bisa kan kelas empat? Padahal Dee seringngejekin MALDA sebagai staff yang paling sering gonta-ganti khimar. Banyak resiko. But… it’s my goal choice. Be malda but not be scout envoy.
Dramatisir banget? Emangnya duta gudep segalanya? Dee sudah banyak mendapatkan yang orang lain belum bisa dapatkan. Dee jadi inget SMS ayah buat mama yang diarcive. Ya jelas Dee baca. Isinya….
“Kadang kita meminta pada Allah setangkai bunga yang indah, tapi Allah berikan kaktus berduri. Kita meminta kupu-kupu, tapi diberikanNya ulat. Kita pun sedih, kecewa, bahkan marah!! Namun kemudian, kaktus itu berbunga, indaaah sekali & ulat itupun menjadi kupu-kupu yang cantik. Itulah jalanNya, indah pada waktunya! Allah tidak memberi apa yang kita harapkan, tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan. Kadang kita sedih, kecewa, terluka,berburuk sangka, tapi jauh di atas segalanya Allah sedang merangkai yang TERBAIK dalam kehidupan kita. Agar kita belajar untuk selalu IKHLAS…. (sebuah reflexi ULANG TAHUN AYAH buat mama).
Kalau dilihat panjang banget ya SMSnya? Nggak nyangka Ayah bisa puitis.